Loading...
world-news

Struktur teks diskusi - Teks Discussion Materi Bahasa Inggris Kelas 12


Dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap menghadapi situasi yang menuntut pemikiran kritis dan pandangan yang beragam. Entah itu di sekolah, kampus, tempat kerja, atau forum publik, kemampuan untuk bertukar pendapat dan menguji berbagai sudut pandang merupakan keterampilan penting. Di dunia akademik, bentuk tulisan yang paling mencerminkan proses ini adalah teks diskusi. Teks diskusi adalah jenis teks yang menyajikan isu atau masalah tertentu dari berbagai sudut pandang, baik yang pro maupun yang kontra. Teks ini bertujuan untuk memaparkan persoalan secara objektif, agar pembaca dapat mempertimbangkan masalah tersebut dari aspek yang berimbang.

Salah satu hal utama yang perlu dipahami ketika membahas teks diskusi adalah strukturnya. Struktur yang baik akan menghasilkan teks yang runtut, logis, dan mampu menyampaikan informasi serta argumentasi secara jelas. Artikel ini akan mengupas secara mendalam mengenai struktur teks diskusi, mulai dari pengertian, ciri-ciri, fungsi, hingga cara menyusunnya secara efektif.


Pengertian Teks Diskusi

Teks diskusi adalah teks yang membahas suatu masalah atau isu dengan menyajikan dua sudut pandang secara seimbang— yakni pandangan yang mendukung (pro) dan pandangan yang menentang (kontra). Tujuan utama teks diskusi adalah memberikan gambaran objektif mengenai topik tertentu agar pembaca dapat membuat keputusan atau pendapat mereka sendiri berdasarkan argumen yang diberikan.

Diskusi dalam konteks teks biasanya bersifat tertulis. Namun, dalam praktiknya, teks diskusi ini juga memudahkan penyusunan ide dalam kegiatan diskusi lisan. Dalam bidang pendidikan, teks diskusi sering digunakan sebagai sarana untuk melatih siswa berpikir kritis dan menulis argumentasi yang terstruktur.


Ciri-Ciri Teks Diskusi

Untuk membedakan teks diskusi dari jenis teks lainnya, kita perlu mengenali beberapa ciri utamanya sebagai berikut:

  1. Membahas Isu yang Diperdebatkan
    Teks diskusi selalu berfokus pada isu atau permasalahan yang memiliki dua sudut pandang berbeda, yang biasanya menimbulkan perdebatan.

  2. Objektif dan Berimbang
    Penyajian argumen tidak memihak salah satu pihak. Penulis wajib menyampaikan keuntungan dan kerugian suatu isu secara adil.

  3. Menggunakan Bahasa Persuasif dan Logis
    Teks diskusi bertujuan meyakinkan pembaca, namun dengan logika dan fakta, bukan emosi atau opini pribadi semata.

  4. Adanya Struktur Rinci
    Biasanya, teks diskusi terdiri atas beberapa bagian baku, yakni isu, argumen pro, argumen kontra, dan simpulan.


Fungsi Teks Diskusi

Teks diskusi memiliki sejumlah fungsi penting dalam dunia akademis dan praktik komunikasi, antara lain:

  1. Melatih Kemampuan Berpikir Kritis
    Dengan mengamati suatu masalah dari berbagai sudut pandang, individu belajar untuk tidak bersikap subjektif atau sempit dalam memahami suatu informasi.

  2. Mengembangkan Kemampuan Berbahasa
    Teks diskusi membantu penulis atau pembicara menyusun bahasa persuasif dan argumentatif secara efektif dan koheren.

  3. Membantu Pengambilan Keputusan
    Melalui penyajian berbagai perspektif yang objektif, pembaca atau pendengar dapat mengambil keputusan berdasarkan pemahaman yang lebih menyeluruh.

  4. Sebagai Sumber Pengetahuan
    Teks diskusi mampu menyajikan informasi dan data pendukung secara lengkap dari berbagai pihak yang terlibat dalam isu tersebut.


Struktur Teks Diskusi

Secara umum, teks diskusi terdiri dari empat bagian utama: pembukaan atau isu, argumen mendukung (pro), argumen menentang (kontra), dan simpulan atau penegasan ulang. Masing-masing bagian memiliki fungsi khas dalam membangun teks diskusi yang logis dan efektif.

1. Isu (Pendahuluan)

Bagian ini berisi pengenalan mengenai topik atau isu yang akan dibahas. Biasanya, penulis memberikan konteks permasalahan, mengapa topik tersebut relevan, serta menciptakan dasar bagi pembaca agar memahami urgensi dari diskusi.

Contoh kalimat pendahuluan:

“Penggunaan gawai pada anak usia dini menjadi perdebatan yang semakin intens di kalangan orang tua dan pendidik. Di satu sisi, teknologi menawarkan akses pembelajaran yang luas, namun di sisi lain, terdapat kekhawatiran tentang dampaknya terhadap perkembangan anak.”

2. Argumen Mendukung (Pro)

Bagian ini menyajikan pandangan dari pihak yang mendukung isu tersebut. Penulis tidak hanya menyebutkan pendapat, tetapi juga data, fakta, atau contoh yang dapat memperkuat argumen.

Contoh penyajian argumen pro:

“Banyak penelitian menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi edukatif pada gawai dapat meningkatkan keterampilan kognitif anak. Misalnya, studi dari Universitas XYZ menemukan bahwa anak-anak yang menggunakan aplikasi pembelajaran interaktif mengalami peningkatan kemampuan bahasa sebesar 20%.”

3. Argumen Menentang (Kontra)

Sebaliknya, bagian ini berisi argumen yang menolak atau menentang isu tersebut. Sama seperti pada bagian sebelumnya, argumen harus disusun berdasarkan alasan yang kuat, bukan sekadar opini.

Contoh penyajian argumen kontra:

“Meskipun memiliki manfaat, paparan gawai terlalu dini berpotensi menyebabkan gangguan perkembangan sosial pada anak. Penelitian ABC menunjukkan bahwa anak yang menghabiskan lebih dari dua jam sehari dengan gawai cenderung mengalami keterlambatan dalam kemampuan berinteraksi secara langsung.”

4. Simpulan / Penegasan Ulang

Di bagian akhir, penulis menarik kesimpulan dari kedua sisi argumen yang telah dipaparkan. Kesimpulan ini bisa berupa pemikiran penulis serta ajakan atau rekomendasi terhadap pembaca. Namun, bagian ini tetap harus bersifat objektif.

Contoh simpulan:

“Melihat dari kedua sisi, penggunaan gawai pada anak usia dini memiliki manfaat dan risiko masing-masing. Oleh karena itu, pengawasan dari orang tua dan pembatasan waktu layar sangat disarankan agar anak tetap dapat berkembang secara optimal.”


Bahasa yang Digunakan dalam Teks Diskusi

Ciri khas dari teks diskusi juga terletak pada penggunaan bahasa yang formal, objektif, dan logis. Beberapa elemen kebahasaan yang sering ditemukan dalam teks diskusi antara lain:

  • Konjungsi Pertentangan atau Perbandingan: seperti “tetapi”, “namun”, “sebaliknya”, “sedangkan”.

  • Kosakata Sikap/Modality: seperti “seharusnya”, “mungkin”, “dapat”, “perlu” untuk menyatakan pendapat secara sopan dan tidak mutlak.

  • Pernyataan Fakta dan Data: untuk memperkuat argumentasi.

  • Kalimat Kompleks dan Efektif: untuk mengembangkan ide secara rinci.


Cara Menyusun Teks Diskusi yang Baik

Berikut adalah langkah-langkah praktis menyusun teks diskusi yang baik:

  1. Pilih Topik yang Mengandung Dua Sisi
    Misalnya: "Apakah sekolah harus menerapkan seragam bebas?", "Apakah pariwisata massal lebih banyak merugikan daripada menguntungkan?".

  2. Lakukan Riset Mendalam
    Kumpulkan informasi dari berbagai sumber. Pastikan data yang dipakai valid dan relevan.

  3. Tentukan Posisi dan Kerangka Teks
    Tentukan urutan argumen pro dan kontra agar teks tersusun logis.

  4. Gunakan Bahasa yang Netral dan Profesional
    Hindari penggunaan kata-kata emosional atau kasar.

  5. Akhiri dengan Kesimpulan yang Bijaksana
    Kesimpulan dapat berupa saran munculnya solusi terhadap isu tersebut.


Contoh Teks Diskusi Sederhana: “Apakah Kerja dari Rumah Efektif?”

Isu:
Pandemi global membuka tren baru dalam dunia kerja, yakni bekerja dari rumah (work from home atau WFH). Meskipun membawa fleksibilitas, sistem ini juga menuai kritik.

Argumen Pro:
Pekerjaan dari rumah memberikan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Waktu perjalanan ke kantor dapat dihemat, sehingga produktivitas meningkat.

Argumen Kontra:
Namun, WFH juga menimbulkan kesulitan dalam hal komunikasi dan kolaborasi. Selain itu, beberapa karyawan merasa terisolasi dan kesulitan membedakan waktu kerja dan waktu pribadi.

Simpulan:
Kerja dari rumah dapat menjadi strategi yang efektif bila didukung dengan manajemen waktu, teknologi yang memadai, dan aturan perusahaan yang jelas. Fleksibilitas harus diseimbangkan dengan komitmen profesional.

Teks diskusi adalah salah satu bentuk teks yang sangat relevan dalam dunia yang semakin kompleks ini. Melalui struktur yang jelas dan seimbang, teks ini menjadi media yang efektif untuk membahas berbagai isu secara mendalam dan komprehensif. Mulai dari pembukaan hingga kesimpulan, teks diskusi mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan pendapat dan mengedepankan logika serta data dalam pengambilan keputusan.

Dengan mempelajari dan menguasai struktur teks diskusi, kita tidak hanya meningkatkan kemampuan menulis, tetapi juga membangun pola pikir kritis dan bijaksana. Oleh karena itu, kemampuan menyusun teks diskusi hendaknya terus diasah, terutama dalam konteks pendidikan dan komunikasi profesional.